-->

Terapi Herbal Untuk Mata Minus Myopie

Mata minus atau Myopie atau rabun jauh adalah gangguan pada mata jika melihat benda dari jarak jauh tidak jelas dan buram, tetapi jika dari jarak dekat maka kelihatan jelas.

Keluhan penyakit ini terjadi karena kedudukan bola mata melonjong ke depan, atau kornea terlalu melengkung, sehingga bayangan benda yang diterima oleh saraf penglihatan tidak sempurna untuk disampaikan ke otak.
Pada penderita mata minus, bayangan benda yang masuk ke mata tidak fokus, jatuh di depan retina, daerah sensitif pada mata sehingga menyebabkan penglihatan menjadi kabur.
Penderita mata minus sering kali disertai dengan gangguan mata silindris (astigmatis).

Klasifikasi mata minus umumnya berdasarkan ukuran dioptri lensa yang dibutuhkan untuk mengoreksinya.

• Mata minus ringan, lensa koreksinya 0,25 s/d 3,00 Dioptri.
• Mata minus sedang, lensa koreksinya 3,25 s/d 6,00 Dioptri.
• Mata minus tinggi, lensa koreksinya > 6,00 Dioptri.

Penderita miopia kategori ini rawan terhadap bahaya pengelupasan retina dan glaukoma sudut terbuka. Meski bukan sebagai bentuk pengobatan permanen, para profesional perawatan mata, umumnya menyarankan penggunaan lensa korektif seperti kacamata atau lensa kontak.
Namun karena hanya sebagai penanggulangan sementara, umumnya pengguna kacamata / lensa kontak harus berulang kali ganti kacamata dengan lensa yang lebih tebal karena masalah mata minusnya semakin parah.
Bahkan penggunaan lensa kontak yang tidak tepat bisa mengakibatkan masalah mata yang lebih serius.
Mulai dari mata kering, merah, iritasi, pedih, penglihatan menjadi kabur, gatal sampai kebutaan.

Banyak hal yang mempengaruhi terjadinya gangguan mata minus. diantara :

1. Keturunan.
Sebagian besar kasus disebabkan oleh penurunan sifat dari orang tua.
2. Faktor Etnis.
Orang Asia memiliki kecenderungan yang lebih besar (70% - 90%) dari pada orang Eropa dan Amerika (30% - 40%).
Paling kecil adalah Afrika (10% - 20%).
3. Perilaku penglihatan kurang sehat, misalnya:
o Kebiasaan melihat jarak dekat secara terus menerus.
o Membaca sambil tiduran.
o Membaca di tempat dengan penerangan kurang.
o Membaca terlalu lama tanpa beristirahat.
o Kurang mengkonsumsi makanan bervitamin A ( sebagai catatan : mengkonsumsi vitamin A dalam jumlah banyak sekalipun tidak bisa menyembuhkan mata minus, terutama bila minusnya tinggi. Konsumsi vitamin A hanya mencegah timbulnya gangguan mata minus )
o Terlalu lama bekerja di komputer.
o Nonton televisi terlalu dekat
o Main game dengan TV besar dan jarak dekat, dsb.

Secara medis, pengobatan untuk sembuh secara permanen untuk mata minus saat ini adalah dengan operasi menggunakan sinar laser dengan 2 metode:

- PRK (photorefractive keratectomy)
- dan LASIK (Laser in-situ keratomileusis).

Disebutkan bahwa dengan teknik LASIK akan mendapatkan hasil akhir yang lebih stabil, dengan teknik menyayat kornea kemudian dilaser setelah itu ditutup kembali.
Namun pengobatan dengan metode ini biasanya memiliki beberapa persyaratan :
- Pasien harus mengerti maksud dan tujuan, baik dan buruknya tindakan LASIK.
- Pasien harus berumur diatas 18 tahun.
- Refraksi mata pasien harus telah stabil dalam kurun waktu satu tahun terakhir.
- Pasien sudah tidak memakai soft contact lens minimal selama 14 hari berturut-turut, atau sudah tidak memakai hard contact lens selama 30 hari berturut-turut.
- Bagian mata yang lain harus sehat
- Pasien harus bersedia diperiksa ulang (kontrol) beberapa hari setelah tindakan LASIK tergantung pada dokter anda.

Dan satu hal lagi, tindakan pengobatan dengan operasi ini biayanya masih relatif mahal bagi kebanyakan masyarakat Indonesia ( mencapai puluhan juta rupiah ).

Untunglah nenek moyang kita telah mengetahui beberapa ramuan herbal untuk mengobati penyakit mata minus ini.

Ramuan herbal yang dapat digunakan untuk mengobati mata minus antara lain :

1. Daun sirih

Daun sirih memiliki banyak khasiat untuk mencegah gangguan kesehatan dan mengobati penyakit.
Tanaman yang memiliki sifat hangat dan pedas ini juga bisa membantu menyembuhkan mata minus.
Daun sirih mengandung minyak atsiri, yaitu kadinen, kavikol, sineol, eugenol, dan karvakol.
Minyak atsiri dari daun sirih ini mengandung seskuiterpen, pati, diatase, gula, dan zat samak yang memiliki daya mematikan kuman, antioksidasi, dan anti jamur.
Kandungan zat antiseptik pada seluruh bagiannya bisa mengangkat kotoran di mata dan mengurangi mata pedih.

Penggunaannya tidak rumit yakni dengan melipat lembar daun sirih tua yang lebar menjadi empat lipatan. Bagian yang berbentuk tulang berada di luar. Setelah itu, daun sirih ditempel di mata dengan plester dan biarkan semalaman.
Cara tersebut memang sebaiknya dilakukan pada malam hari dan untuk mengangkat kotoran yang ada pada mata. Untuk mengurangi hingga minus mata berkurang tentu saja dilakukan secara berulang dan tidak sama efeknya bagi setiap orang.

Penggunaan daun sirih sebaiknya untuk mata minusnya masih kecil, maksimal minus tiga. Selebihnya, penderita harus dilatih untuk melihat lingkungan sekitar tanpa mengenakan kacamata. Terlebih pada pagi dan sore hari dengan melihat tumbuh-tumbuhan hijau dan udara yang bersih.
Cara tersebut, selain untuk melatih kepekaan mata juga merawat mata agar tetap sehat dan memiliki respons yang baik pada warna.

2. Keben

Keben atau Barringtonia asiatica Kurz adalah tanaman yang berasal dari Papua (Irian).
Di papua buah keben disebut rabon pi Keben merupakan pohon berkayu lunak, berdiameter sekitar 50 cm dengan ketinggian 4 hingga 16 meter.
Sistem perakarannya banyak, sebagian tergenang di air laut ketika pasang dan memiliki banyak percabangan yang terletak di bagian bawah batang mendekati tanah.

Bentuk daunnya besar, mengkilap dan berdaging. Daun mudanya berwarna merah muda dan akan berubah menjadi kekuningan setelah tua.
Buah keben bagian luarnya terdiri dari kulit berserabut. Sedangkan didalamnya terdapat tempurung, di dalam tempurung terdapat sebutir biji yang keras, berlendir dan berwarna putih.
Besar buah keben seukuran genggaman tangan orang dewasa, berwarna hijau ketika muda dan akan menjadi kecokelatan setelah tua dan kering.
Sedangkan ukuran bunganya sekitar 16 cm, berwarna putih dengan benang sari berwarna merah muda.

Biji dan buah keben inilah yang dapat digunakan sebagai tetes mata untuk mengobati penyakit mata minus.
Buah dan biji Keben mengandung : saponin, asam galat; asam hidrosianat yang terdiri dari monosakarida; serta triterpenoid yang terdiri dari asam bartogenat, asam 19-epibartogenat, dan asam anhidro-bartogenat.
Senyawa aktif dalam biji buah ini, yang diduga kuat memiliki efek penyembuhan dalam pengobatan mata adalah saponin. ( Saponin yang berasal dari buah keben merupakan saponin jenis baru).

Dengan kandungan senyawa tersebut buah keben telah dilaporkan memiliki banyak aktivitas farmakologis seperti anti bakteri, anti jamur, analgesik, dan anti tumor.
Biji buah keben jika digunakan sebagai obat tetes guna mengobati penyakit mata minus ternyata dapat menghilangkan secara permanent.
Ekstrak biji keben dapat menyegarkan saraf optik mata yang sudah lemah, sehingga mata yang minus dan silindris dapat menjadi normal kembali.

Pengalaman empiris membuktikan bahwa obat tetes mata keben dapat menghilangkan kelainan mata minus dan silindris secara permanen 100% pada anak-anak yang belum memasuki masa puber.
Untuk orang dewasa, obat tetes ini dapat menurunkan mata minus dan silindris hingga 75%.
Selama proses pengobatan, penurunan minus akan terjadi secara progresif.
Untuk memonitor penurunannya, penderita disarankan untuk memeriksakan matanya ke dokter secara berkala sebulan sekali.

Waktu yang diperlukan untuk menyembuhkan mata minus tergantung pada beberapa faktor, terutama besarnya minus, usia penderita, dan ada atau tidaknya penyakit diabetes.
Dari pengalaman empiris yang sudah ada, melalui pengawasan dokter, setelah dilakukan 10—12 penetesan, minusnya berkurang 0,5.
Selanjutnya secara progresif, minus akan menurun hingga mencapai angka minus tertentu atau sembuh total.
Penetesan dilakukan setiap 2 hari sekali, masing-masing mata 2 tetes.
Sebagai contoh, bila seseorang menderita minus 2, setelah 20—24 hari minusnya akan menurun sebesar 0,5 sehingga menjadi 1,5 dan akan sembuh total setelah 40—48 penetesan atau diperlukan waktu sekitar 3 bulan.

3. Kitolod

Orang jawa lebih mengenalnya dengan sebutan "bunga kintolo". Tanaman ini biasanya tumbuh liar di sawah, ladang maupun di semak-semak. Bentuknya panjang, warnanya putih mirip bunga melati.

Cara penggunaan tanaman kitolod untuk pengobatan mata minus adalah :

- cabut 3 helai bunga kitolod segar sampai pangkalnya
- masukkan ke dalam mangkok, lalu haluskan dengan sendok makan
- tambahkan dengan 6 sendok makan air yang telah mendidih
- aduk lalu diamkan sampai dingin
- saring dan pisahkan ampasnya
- masukkan air tapisan ke dalam cepuk mata ( gelas perendam mata )
- rendam mata sekitar 3 menit sambil dikedip-kedipkan
- ulangi sampai 3 ( tiga ) kali
- Ulang cara tersebut secara rutin beberapa hari

Perhatian :
Efek air ramuan ini sangat perih terhadap mata, terutama pada celupan pertama.
Dan biasanya setelah itu mata menjadi sangat merah bahkan terkadang seperti terlihat urat matanya ( biasanya hilang dalam 10 menit ).

Anda mungkin menyukai postingan ini