-->

Ahli Temukan, Sayuran Dan Buah Baik Untuk Penderita Asma

Peringatan bagi yang “ogah” mengkonsumsi sayuran dan buahan saat makan, dan kebetulan merupakan penderita penyakit asma. Sebab meski sayuran dan buah-buahan termasuk dalam empat sehat lima sempurna, faktanya masih banyak orang yang tidak suka mengkonsumsi bahan pangan bergizi ini. Selalu ada saja alasannya.
Padahal selain bisa diambil manfaat nutrisinya yang tinggi, sayuran dan buahan ternyata bisa juga bermanfaat untuk membantu mengatasi berbagai macam penyakit, hanya dengan mengkonsumsinya. Penyakit asma adalah salah satunya.

Temuan tersebut dinyatakan oleh para peneliti ahli.
Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan pada jurnal ilmiah Nature Medicine para peneliti mengemukakan bahwa sayur-sayuran, buah-buahan dan biji-bijian ternyata bisa dimanfaatkan untuk membantu mengatasi penyakit asma.

Untuk melakukan riset tersebut, para peneliti memberikan bahan pangan tersebut ke sejumlah tikus percobaan.
Hasilnya menunjukkan bahwa mengkonsumsi bahan pangan yang kaya dengan serat ternyata dapat meminimalkan resiko inflamasi atau radang pada paru-paru.
Ketika bahan pangan ini dikonsumsi maka akan terjadi penambahan serat yang mengubah sari makanan yang diserap tubuh dari usus, yang kemudian mengubah sistem imunisasi.

Para peneliti juga menyatakan sebab-sebab mengapa penyakit asma bisa semakin bertambah. Salah satunya adalah karena terlalu makin sering orang- orang mengkonsumsi produk-produk bahan makanan olahan. Terutama bagi para penderita penyakit asma, saluran pernafasan mereka lebih sensitif, lebih rentan untuk bisa mengalami iritasi dan inflamasi. Dan ketika hal seperti ini terjadi, maka saluran pernafasan menjadi mengecil dan membuat penderita asma sulit bernafas.

Meski sebagai langkah awal telah menunjukkan hasil yang positif, namun para peneliti menyatakan masih dibutuhkan suatu kajian lanjutan agar penelitian ini bisa diterapkan untuk manusia.
Namun menurut salah seorang pakar yang terlibat di penelitian ini mengatakan, Dr Benjamin Marsland, dengan hasil yang didapat, penerapannya untuk manusia jelas terbuka lebar.
"Memang masih terlalu dini, tapi jika nantinya dapat diterapkan untuk manusia, dampaknya bisa sangat luas," kata Dr Marsland.

Lihat juga :