-->

Peneliti Ungkap, Daun Sirsak Memilki Efek 100 Kali Lebih Kuat Dari Kemoterapi

Tanaman Sirsak dapat dengan mudah dijumpai di Indonesia. Meski buah sirsak bukan merupakan buah favorit masyarakat, langsung namun umumnya masyarakat – terutama di pedesaan – menanam pohon sirsak ini atau tumbuh dengan sendirinya, di pekarangan rumah atau kebun belakang.
Tidak seperti buah jeruk yang lebih disukai dikonsumsi secara langsung, buah sirsak lebih sering digunakan sebagai campuran untuk membuat es campur atau untuk campuran membuat penganan.

Secara tradisional, masyarakat Indonesia telah mengetahui jika pohon sirsak – terutama daunnya - merupakan salah satu tanaman obat yang dapat digunakan untuk mengobati berbagai penyakit.
Berbagai penyakit yang dapat diobati dengan daun sirsak dapat dilihat di bawah ini :

Namun yang cukup jarang diketahui adalah, daun sirsak ini ternyata juga ampuh untuk memerangi sel-sel kanker. Daun sirsak bahkan memiliki efek 100 kali lebih kuat dari Kemoterapi.

Sebagaimana diketahui, Kemoterapi adalah salah satu metode popular untuk mengobati pasien penderita kanker. Dimana untuk melakukan kemoterapi ini selain biayanya yang sangat mahal, juga dibutuhkan waktu yang lama dan berulang.
Belum lagi efek samping yang bisa ditimbulkannya, antara lain terjadinya kerontokan rambut sampai gangguan tubuh yang serius lainnya, bahkan termasuk pada system memori.
Lihat juga :

Kehebatan daun sirsak yang memiliki efek 100 kali lebih kuat dalam memerangi sel kanker dan Kemoterapi ini diungkap oleh peneliti dari Jepang.
Naoto Kojima , seorang peneliti dari sekolah farmasi Osaka University Jepang, melalui penelitiannya telah berhasil menemukan dan mensintesis senyawa yang bersifat anti kanker.
Saat mensintesis senyawa ‘Murisolin’ dalam daun sirsak, Konima menemukan bahwa senyawa daun sirsak tersebut memiliki sifat sitotoksik pada sel tumor manusia dengan kemampuan 105 sampai dengan 106 kali adriamycin, yaitu obat yang umum digunakan pada kemoterapi.

Peneliti lainnya juga membuktikan hal ini.
Salah seorang peneliti Indonesia, Profesor Soelaksono Sastrodihardjo PhD dari Sekolah dan Ilmu Teknologi Hayati Institut Teknologi Bandung bersama Jerry McLaughlin dari Purdue University, Amerika Serikat membuktikan bahwa ’Acetogenins’ yang terdapat dalam daun sirsak mampu menghambat ATP (adenosina trifosfat).
ATP adalah sumber energi didalan tubuh, dan sel kanker membutuhkan banyak ATP untuk perkembang biakannya.

Dijelaskan mekanisme dari Acetogenins adalah dengan masuk dan menempel di reseptor dinding sel dan merusak ATP di dinding mitokondria. Dampaknya, produksi energi di dalam sel kanker atau tumor pun berhenti dan akhirnya sel kanker mati.
Yang lebih mengagumkan, Acetogenins juga memiliki sifat yang sangat selektif, Zat berguna dalam daun sirsak ini hanya akan menyerang sel kanker yang memiliki kelebihan ATP. Sedangkan sel-sel tubuh lain yang keadaan normal tidak “diserangnya”.

Anda mungkin menyukai postingan ini