-->

Apa Itu Buah Jenidri ? Dan Apa Pula Kehebatan Khasiatnya HIngga Dianggap Sangat Berharga ?

Mungkin, banyak orang yang merasa awam dengan tanaman dan buah yang satu ini, Jenidri.

Apa Itu Buah Jenidri ?

Buah Jenidri tentu saja buah yang dihasilkan oleh pohon Jenidri.
Nama lainnya : Elaeocarpus ganitrus. Sedangkan sebutannya untuk di Negara India adalah Rudraksha.
Masih bingung juga ?
Jika masih bingung, coba ambil tasbih anda bagi yang muslim. Atau ambil Rosario bagi yang beragama Nasrani.
Mengapa ?
Sebab bisa jadi, tasbih atau Rosario yang anda pegang saat ini memang terbuat dari buah Jenidri. Atau bisa juga coba perhatikan pohon pelindung yang ditanam sepanjang jalan Bandung-Lembang.
Itulah pohon Jenidri.
Atau mungkin malah tidak perlu ke Bandung, sebab tanaman ini sebenarnya telah banyak ditanam di berbagai daerah, mulai dari Jawa Tengah, Sumatera, Kalimantan, Bali, dan Timor.
Jadi coba perhatikan jika ada pohon yang tingginya antara 25-30 meter dengan batangnya yang tegak dan bulat berwarna cokelat. Lalu di sepanjang tepi daunnya berbentuk bergerigi dan meruncing di bagian ujung. Itulah pohon Jenidri.
Dan agar lebih pasti lihatlah buahnya, yang bentuknya cukup unik, seperti ini :
Dimana dalam buah Jenidri ini terdapat biji yang keras dan sangat awet. Yang uniknya biji Jenidri ini memiliki ukuran dan juga jumlah serta atau lekukannya – yang disebut dengan Mukhis – yang berbeda satu sama lainnya. Bervariasi mulai dari 1 mukhis hingga 30 mukhis.
Yang uniknya pula semakin banyak mukhis ( serat atau lekukan ) harganya akan semakin mahal. Mukhis yang rata-rata adalah antara 1 sampai 8.
Sedangkan mukhis yang dianggap istimewa adalah mulai dari 8 sampai 30 mukhis. Selain dikenal sebagai Jenidri, di Indonesia pohon atau buah ini juga disebut dengan nama ganitri, genitri, atau jenitri.
Di Sulawesi Selatan disebut biji sima . Sedangkan di Amerika disebut dengan “Utrasum Bead“

Nama Rudraksha ( di India ) berarti “mata ( dewa ) Siwa”. Sebab Rudraksha berasal dari kata “rudra” berarti Dewa Siwa dan “aksa” berarti mata.

Umat Hindu meyakini bahwa “rudraksha” sebagai air mata Dewa yang menitik ke bumi. Karena itu pula buah Jenidri ini dianggap sangat berharga ( terutama yang memiliki mukhis tinggi ).

Dan karena sifat bijinya pula, sering digunakan sebagai tasbih atau Rosario.
Keistimewaan lainnya dari Jenidri. Biji-biji dari buah jenitri keras ini sangat awet, bahkan bisa bertahan sampai 8 generasi.

Selain itu, menurut penelitian Dr Suhas Roy dari Benaras Hindu University menyatakan bahwa biji jenitri dapat mengirimkan sinyal secara beraturan ke jantung ketika digunakan sebagai kalung.
Yang kemudian “mengatur” aktivitas otak yang mengarah pada kesehatan tubuh. Efek ini diperoleh karena lantaran biji Jenidri mempunyai sifat kimia dan fisik berupa induksi listrik, kapasitansi listrik, pergerakan listrik, dan elektromagnetik.
Karena itu biji jenitri mempengaruhi sistem otak pusat saat menyebarkan rangsangan bioelektrokimia. Hasilnya, otak merasa tenang dan menghasilkan pikiran positif.

Dari hasil penelitian, dalam biji Jenidri terkandung 50,024% karbon, 17,798% hidrogen, 0,9461% nitrogen, dan 30,4531% oksigen. Sedangkan kandungan dalam bentuk elemen mikro antara lain Aluminum, Kalsium, Klorin, Tembaga, Kobalt, Nikel, Besi, Magnesium, Mangaan, dan Fosfor.

Sedangkan menurut hasil penelitian Dwiarum Setyoningtyas dari Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati, Institut Teknologi Bandung, pohon Jenidri dapat berfungsi sebagai penyerap polutan.

Pada penelitiannya, didapatkan kotak kaca yang diembus dengan emisi gas buang dari hasil pembakaran tiga jenis bahan bakar yang memiliki kandungan biodiesel yang berbeda.
Yaitu 10% biodiesel (B-10), 5% biodiesel (B-5), dan 0% biodiesel (B-0) sebagai pembanding.
Hasilnya, tingkat pencemaran dari ketiga jenis emisi bahan bakar dalam kotak kaca berisi jenitri tercatat lebih rendah (sulfur oksida 0,81 ? 0,38 ppm, nitrogen oksida 0,49 ? 0,01 ppm, dan karbon monoksida 1,36 ? 0,71 ppm).
Sedangkan pada kotak kaca yang tanpa jenitri yang pencemarannya lebih tinggi. Untuk ke-3 zat kimia itu masing-masing 5,15 ? 1,77 ppm, 0,75 ? 0,15 ppm, dan 2,34 ? 1,36 ppm.

Kesimpulannya Jenidri berperan menurunkan tingkat pencemaran.
Lihat juga :

Anda mungkin menyukai postingan ini