-->

Kehebatan Khasiat Mengkudu Untuk Mengobati Kanker

Mengkudu, orang jawa menyebutnya Pace, sebenarnya merupakan salah satu jenis tanaman pekarangan yang sudah sejak lama dikenal masyarakat Indonesia.
Hanya saja selama ini Mengkudu memang sering disepelekan. Kebanyakan masyarakat merasa enggan untuk memanfaatkan dan mengkonsumsi Mengkudu ini.
Bau dan rasa Mengkudu yang kurang bersahabat dengan indera pencium dan pengecap mungkin yang menjadi alasannya.

Tanaman Mengkudu “paling-paling” dimanfaatkan sebagai sayur atau sebagai buahan untuk membuat rujak.
Sebagai contoh masyarakat Aceh secara tradisional menggunakan Mengkudu sebagai salah satu bahan nicah peugaga yang sering muncul sebagai menu wajib buka puasa.
Dalam bahasa Aceh sendiri Mengkudu disebut dengan nama Keumeudee.

Baru ketika muncul istilah ( yang lebih keren ) “Noni” yang dipercaya memiliki berbagai macam khasiat bagi kesehatan, maka Mengkudu mulai “naik daun” dan dicari banyak orang.
Sebab Noni memang merupakan sebutan Mengkudu dalam bahasa Hawaii.
Mengkudu memang memiliki banyak sebutan di berbagai daerah.
Mengkudu di Jawa disebut dengan Jawa: pace, kemudu, kudu); cangkudu untuk di daerah Sunda), Kodhuk sebutan mengkudu di Madura, dan tibah adalah nama Mengkudu di Bali.
Sedangkan sebutan Mengkudu di negara lainnya : Nono (bahasa Tahiti), Nonu (bahasa Tonga), ungcoikan (bahasa Myanmar) dan Ach (bahasa Hindi).
Padahal sebelum dikenal dengan nama populer Noni, tanaman asli kawasan Asia Tenggara ini sebenarnya memiliki banyak khasiat kesehatan, misal untuk melancarkan sirkulasi darah, menghangatkan badan, menurunkan tekanan darah tinggi, menambah vitalitas, memperbaiki pencernaan, menghilangkan pegel-linu dan masuk angin dan sebagainya.

Akar Mengkudu bisa dimanfaatkan untuk mengobati kejang-kejang dan tetanus, menormalkan tekanan darah, obat demam, dan tonikum.
Kulit batang Mengkudu bisa digunakan untuk obat malaria, tonikum, anti septik pada luka, atau mengempiskan pembengkakan kulit.
Daun Mengkudu untuk digunakan sebagai obat disentri, kejang usus, pusing, muntah-muntah, dan demam. Sedangkan buah Mengkudu untuk peluruh air kencing, urus-urus, pelembut kulit, kejang-kejang, bengek, gangguan pernapasan, dan radang selaput sendi.

Menurut hasil penelitian, Mengkudu yang memiliki nama ilmiah Morinda citrifolia ini termasuk tanaman yang memiliki kandungan gizi lengkap. a terkandung xeronine, proxeronine, steroid alami, alizarin, lysin, sodium, asam kaprat, asam kaprilat, asam kaproat, arginine, antraquinone, trace elements, fenilalanin, selenium, magnesium, dan lain-lain.Mengkudu kaya akan vitamin, protein, dan mineral.

Dari sekian banyak kandungan alami dari Mengkudu terdapat pula kandungan zat anti bakteri yang mampu membunuh Pseudomonas aeruginosa, Protens morganii, Staphylococcus aureus, Bacillus subtilis, dan Escherichia coli (penyebab diare), Salmonella montivideo, S. scotmuelleri, S. typhii (penyebab tifus), dan Shigella dysenteriae, S. flexnerii, S. pradysenteriae, serta Staphylococcus aureus.
Sedangkan Senyawa Scopoletin pada mengkudu selain bersifat anti bakteri, anti radang dan anti alergi, juga dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh (imunomodulator).

Memanfaatkan Mengkudu untuk obat kanker alami

Mengingat begitu banyak kandungan alami dari Mengkudu yang bisa dimanfaatkan untuk kesehatan, akhir-akhir ini semakin semakin banyak penelitian untuk memanfaatkan Mengkudu sebagai obat untuk kanker.
Beberapa penelitian medis telah dilakukan untuk tujuan ini. Misalnya :

- Tim peneliti Universitas Hawai yang diketuai oleh Annie Hirazumi mendapati bahwa jus mengkudu dapat meningkatkan kerja sistem kekebalan tubuh (terutama sel makrofag dan limfosit) pada hewan uji tikus putih yang diinduksi dengan sel kanker paru Lewis.
Hasilnya tikus mampu bertahan hidup 50 hari lebih. Padahal tikus yang tidak diberi mengkudu hanya mampu bertahan hidup antara 9-12 hari saja.
Dari penelitian in ijuga didapatkan bahwa jus mengkudu juga sangat bermanfaat untuk mengatasi sarcoma.

- Tim peneliti Universitas Negeri Lousiana, AS, yang dipimpin Conrad A. Hornick, Ph.D mendapati bahwa jus mengkudu dengan kadar 10% dapat menghentikan pembentukan pembuluh darah (anti angiogenesis) pada sel kanker payudara dan merusak pembuluh darah kanker yang sudah ada, sehingga sel-sel kanker mati.

- Maria Gabriela Manuele dan kawan-kawan berhasil menemukan bahwa scopoletin dari mengkudu dapat mengaktifkan limfosit sekaligus membasmi sel kanker limfoma.

- Dr. Rangadhar Satapathy, MD juga menemukan bahwa dalam mengkudu terdapat 150 neutraceutical (zat gizi berkhasiat obat), lima di antaranya merupakan zat anti kanker, yaitu :

(1) Polisakarida pada Mengkudu dapat mencegah menempelnya sel yang rusak/bermutasi ke sel lain, sehingga dapat mencegah terjadinya metastase.

(2) Damnacanthal, yang merupakan senyawa sejenis anthraquinon, mampu menghambat pertumbuhan sel ganas. Alizarin, anthraquinon lain mampu menghentikan aliran darah ke jaringan tumor, sehingga menghentikan perkembangannya.

(3) Epigollocatechin gallate (EGCg). Merupakan Antioksidan golongan flavonoid polifenol yang banyak terdapat dalam mengkudu. Senyawa ini mampu mencegah mutasi sel dan menginduksi apoptosis (bunuh diri) pada sel-sel abnormal.

(4) Terpenoid dalam mengkudu mencegah pembelahan sel ganas dan juga menginduksi apoptosis. Salah satu terpenoidnya, limonen, terbukti efektif untuk mengatasi kanker payudara, kanker liver, kanker paru, dan juga leukemia.
Terpenoid yang lain, betakaroten, membantu merangsang kelenjar thymus untuk memproduksi lebih banyak sel Limfosit T yang dapat langsung menghancurkan sel kanker.
Sedang asam ursolat yang juga golongan triterpenoid dapat mencegah pertumbuhan sel abnormal (kanker) sekaligus menyuruh sel abnormal yang sudah ada untuk bunuh diri (apoptosis).

(5) Menurut hasil penelitian Dr. Heinicke, proxeronine sangat banyak terdapat dalam mengkudu. Di dalam usus proxeronine diubah menjadi xeronine.
Xeronine yang juga diproduksi tubuh dalam jumlah terbatas ini dibutuhkan untuk mengaktifkan protein sel sebelum digunakan dalam seluruh proses kimiawi tubuh. Xeronine juga memperbaiki struktur dan menormalkan fungsi sel-sel tubuh yang rusak.
Karena pada dasarnya setiap sel mengandung protein, maka kecukupan xeronine dapat memperbaiki segala jenis sel yang tidak normal.
Dari sini diperoleh penjelasan, mengapa efek xeronine berbeda pada tiap orang, namun umumnya menunjukkan perbaikan kondisi sesuai penyakit masing-masing.
Lihat juga :

Anda mungkin menyukai postingan ini