-->

Memperkenalkan “Keganasan” Lamtoro Dalam Menurunkan Kadar Gula Darah Pada Diabetes

Pastinya, tidak ada yang tidak kenal dengan tanaman Lamtoro. Sebab pohon yang satu ini dapat dengan mudah ditemukan dimana saja. Bahkan mungkin ada di depan rumah anda. Namun meski sudah begitu “kenal” dengan tanaman yang aslinya berasal dari Amerika tropis ini, bisa jadi anda belum tahu keseluruhan khasiatnya. Terutama “keganasannya” dalam menurunkan gula darah pada Diabetes.

Selain diketahui untuk menyikat penyakit di atas, tumbuhan yang memiliki nama binomial atau nama ilmiah Leucaena leucocephala ini merupakan tanaman multi fungsi.

Tanaman yang di beberapa daerah dikenal dengan nama pĕlĕnding, peuteuy sélong (Sunda.); kemlandingan, mètir, lamtoro dan lamtoro gung (lamtoro besar; untuk varietas yang bertubuh lebih besar) (Jawa.); serta kalandhingan, lantoro (Madura.) dapat digunakan sebagai peneduh, pencegah erosi, sumber kayu bakar hingga pakan ternak.
Masyarakat tradisional juga sering memanfaatkan biji tanaman Lamtoro ini sebagai “bothok” yang merupakan lauk pauk yang lezat dan ngangeni.
Sedangkan pada daun, tunas bunga dan polong muda bisa digunakan sebagai lalapan atau sayuran.

Dan meskipun terlihat sebagai makanan “ndeso” jangan pandang sebelah mata nilai gizinya.
Tercatat Biji lamtoro memiliki kandungan gizi yang hampir menyamai kedelai.
Karbohidrat yang terkandung pada gula reduksi adalah 164,29 mg/g, sedangkan patinya mencapai 179,50 mg/g.
Untuk kandungan Proteinnya mencapai 208,56 mg/g. dan lemaknya “hanya” 80,86 mg/g.
Bagaimana ? Jos kan ?

Lalu bagaimana dengan “keganasan” lamtoro dalam Menurunkan Kadar Gula Darah Pada Diabetes?

Sebelumnya, terlebih dulu perkenalkan beberapa manfaat lamtoro bagi kesehatan dan untuk mengobati penyakit.
Lamtoro yang terasa pahit dan netral ini menurut penelitian mengandung mimosin, leukanin, leukanol, dan protein.
Pada bagian daun mengandung alkaloid, saponin, flavonoid, tanin, protein, lemak, kalsium, fosfor, besi, dan sejumlah vitamin (A, B1, dan C).
Tanaman lamtoro diketahui merupakan tanaman yang memiliki sifat diuretik. Artinya lamtor bagus untuk peluruh air seni, juga untuk dan cacing usus.

Penggunaan daun lamtoro yang umum adalah sebagai obat cepat untuk luka dikarenakan benda tajam, sebagaimana yang dilakukan masyarakat di Jawa Barat, terutama suku Sunda, dan di daerah Cilacap.
Untuk pemakaian sebagai obat yang lebih kompleks, bisa menggunakan biji dan seluruh bagian tumbuhan. Bisa dikeringkan dikeringkan dan dijadikan bubuk atau langsung direbus sebagai ramuan herbal.

Beberapa penelitian yang menyelidiki tentang manfaat tanaman Lamtoro bagi pengobatan diabetes antara lain :

- Pengaruh ekstrak biji Leucaena leucocephala (Lam) de Wit (Mimosaceae) terhadap toleransi glukosa dan kadar glukosa darah tikus diabetes yang diinduksi dengan aloksan tetrahidrat dosis 250 mg/kg bb.
Ekstrak yang diberikan secara oral dosis 0,5 g/kg dan 1 g/kg bb (berat badan) menunjukkan penurunan kadar glukosa darah tikus diabetes yang berarti sebesar 27,28 mg/dL dan 43,72 mg/dL, efek penurunan ini lebih kecil dibandingkan terhadap tikus yang diberi gliklazid 7,2 mg/kg bb.[23]

- Ekstrak air dari biji lamtoro dapat bertindak sebagai agen penurun gula darah pada mencit yang pankreasnya itu telah diinduksi oleh streptozotocin.

- Ditemukan, β-cell dari pankreas juga ikut terlindungi dari efek nekrotik dari biji lamtoro. Pada akhirnya, disimpulkan bahwasanya ekstrak air dari lamtoro menunjukkan efek anti-diabetes yang signifikan setelah diberikan secara oral.

Sedangkan secara tradisional, cara memanfaatkan lamtoro untuk pengobatan diabetes biasanya dilakukan dengan merebus 1 sendok teh biji Lamtoro dalam 1/2 cangkir air, yang kemudian diminum secara rutin dan teratur.

Referensi : wikipedia
Lihat juga :

Anda mungkin menyukai postingan ini