-->

8 Hal PENTING Ini Harus Diperhatikan Untuk Membuat Ramuan Herbal Yang Sehat Dan Aman

Dengan latar belakang kekayaan Indonesia yang begitu melimpah akan aneka tumbuhan, ramuan herbal tidak bisa ditinggalkan begitu saja dalam dunia pengobatan.

Di saat dunia kedokteran modern telah berkembang begitu pesat, namun ramuan herbal – yang dimasyarakat kerap dinamakan jamu atau jamu herbal – tetap mendapatkan tempat tersendiri di hati masyarakat. Meskipun akibat pengaruh modernisasi, #Ramuan herbal atau jamu herbal ini sering dijadikan urutan kedua atau alternatif di saat pengobatan secara medis belum memberikan hasil yang diharapkan.
Sehingga ramuan herbal atau jamu herbal ini kemudian dikenal juga sebagai obat alternatif atau #Pengobatan alternatif.
Bahkan dengan berbagai macam alasan, masih terdapat beberapa orang yang cukup “fanatik” yang mau tidak mau “harus” menggunakan obat-obatan herbal ketika sakit.

Yang lebih menggembirakan, masyarakat barat yang selama ini menjadi “tolehan” dalam dunia obat-obatan, kini secara perlahan malah ganti “menoleh” mulai menggunakan obat-obatan yang dirasa lebih aman dan natural, yang tentu saja adalah ramuan-ramuan herbal dan atau terapi herbal.
Sebab jika ditelusur lebih jauh, obat-obatan modern pada dasarnya disintesa, disarikan dan dibuat dari bahan-bahan alami, termasuk dari beberapa tumbuhan obat.

Tercatat, kini makin banyak produk-produk jamu tradisional – yang nota bene adalah ramuan herbal – yang dieksport dan digunakan masyarakat luar negeri. Tentu saja dengan “packaging” yang lebih modern dan menarik.
Produsen jamu ( tradisional ) ini bahkan tak segan menggandeng selebritis tingkat dunia untuk mempromosikan produknya.
Hal seperti ini tentu saja sangat menggembirakan bagi perkembangan #Jamu tradisional Indonesia.

Memang tidak bisa dipungkiri, bahwa menggunakan ramuan herbal untuk mengobati penyakit atau gangguan kesehatan tertentu, tidak bisa memberikan efek se-instant ketika menggunakan obat-obatan kimiawi. Namun meski relatif agak perlahan, namun efek dari ramuan herbal sebenarnya lebih “stabil” dan lebih aman.
Selain itu, karena kekurang pahaman masyarakat tentang bagaimana cara membuat ramuan herbal yang baik dan benar, sering kali juga berdampak pada efek atau khasiatnya.
Meski membutuhkan sedikit waktu dan ketelitian, dalam membuat ramuan herbal yang baik dan aman sebenarnya cukup mudah dilakukan.

Nah, untuk membuat ramuan atau jamu herbal setidaknya 8 Hal PENTING ini harus diperhatikan untuk membuat Ramuan Herbal sehingga dihasilkan “jamu” yang sehat dan aman


Berikut adalah hal yang perlu diketahui dalam meramu obat tradisional:

1. Bahan untuk ramuan harus dalam kondisi baik dan bersih

Hal utama yang harus diperhatikan adalah bahan-bahan yang digunakan untuk membuat ramuan herbal haruslah dalam kondisi yang tidak hanya baik tetapi juga bersih.
Jangan menggunakan bahan-bahan herbal yang kotor, kisut, busuk, bekas dimakan serangga, terlihat telah berjamur, atau kadaluwarsa.
Menggunakan bahan-bahan seperti ini, selain diragukan khasiatnya, salah-salah malah bisa membahayakan kesehatan.

2. Harus menggunakan air bersih

Menggunakan air yang tidak bersih saat membuat ramuan herbal tentu saja merupakan tindakan yang ceroboh. Apapun jamu yang akan dibuat selalu gunakan air bersih.
Ramuan herbal umumnya direbus. Namun apabila tanpa menggunakan perebusan, selalu gunakan air yang telah dimasak atau air matang yang higienis.

3. Wadah perebus disarankan menggunakan wadah yang terbuat dari tanah liat.

Dalam membuat ramuan herbal umumnya dilakukan dengan perebusan dalam jangka waktu yang lama, biasanya dengan menguapkan air rebusan dalam jumlah tertentu untuk “memeras” sari-sari dari tanaman obat yang digunakan.
Dengan proses pembuatan yang seperti ini, penggunaan wadah yang terbuat dari bahan-bahan logam seperti panci alumuniumm, timah atau besi dikhawatirkan akan terjadi rekasi kimiawi yang bisa mengkontaminasi jamu itu sendiri.
Sedangkan wadah yang terbuat dari tanah liat bersifat “pasif” sehingga relatif jauh lebih aman.

4. Perhatikan jangka waktu penggunaan

Jamu atau ramuan herbal yang dibuat tanpa direbus sebaiknya langsung diminum segera.
Sedangkan ramuan herbal yang direbus dalam pembuatannya masih dapat diminum dalam jangka 12 jam terhitung dari waktu merebusnya.
Lebih dari itu, sebaiknya dibuang, karena dikhawatirkan telah basi atau kadaluwarsa.

5. Melakukan pengobatan herbal harus secara rutin dan teratur

Sebenarnya hal ini tidak hanya berlaku pada obat-obatan herbal, pengobatan modern juga demikian. Terlebih lagi yang patut diingat adalah obat-obatan herbal, karena bersifat konstruktif, umumnya membutuhkan waktu yang sedikit lebih lama untuk bisa memberikan khasiat dan dampak yang diinginkan. Terlebih lagi jika digunakan untuk mengobati penyakit penyakit yang bersifat kronis atau menahun, #Terapi herbal yang dilakukan harus lebih sabar lagi.

6. Perhatikan bagi yang memiliki masalah lambung

Ada beberapa bahan herbal yang cukup “keras” yang dapat berakibat merangsang aktivitas lambung, misalnya bawang putih, sambiloto, brotowali, jahe merah dan sebagainya.
Karena itu bagi yang memang memiliki masalah lambung sebaiknya hati-hati ketika akan menggunakan ramuan herbal.
Cara yang lebih aman adalah dengan mencobanya atau meminumnya mulai dari dosis kecil terlebih dulu.

7. Bahan herbal dengan penanganan khusus

Selain itu perhatikan pula beberapa bahan herbal yang butuh penanganan khusus, sebelum diminum. Misalnya, ramuan herbal yang menggunakan bahan Daun sirih, agar khasiatnya tetap terjaga, maka pada saat perebusan, daun sirih sebaiknya dimasukkan pada saat terakhir kalinya, kira-kira sekitar 3 menit sebelum ramuan diangkat.
Dan saat merebus, wadah harus benar-benar tertutup rapat.

8. Menggunakan ramuan herbal berbarengan dengan obat modern ( kimiawi )

Beberapa ahli medis melarang penggunaan obat herbal dengan obat-obatan modern.
Namun, beberapa ahli medis membolehkannya, bahkan ada yang menyarankannya.
Pada dasarnya ramuan herbal memang “bisa” dikonsumsi berbarengan dengan mengkonsumsi obat-obatan modern.
Yang terpenting adalah jeda waktunya.
Tentu sangat beresiko jika mengkonsumsi obat-obatan herbal – benar-benar berbareng saat meminum obat modern.
Untuk mengkonsumsi obat-obatan herbal sebaiknya dilakukan sekurangnya sekitar 2 jam setelah meminum obat-obatan kimiawi.
Namun demikian konsultasi dengan dokter yang menangani tetap disarankan untuk dilakukan.

Nah itulah setidaknya 8 Hal PENTING yang harus diperhatikan untuk membuat #Ramuan Herbal yang sehat dan aman.

Jangan sampai karena salah dalam penanganan, kemudian langsung mengklaim bahwa obat-obatan herbal tidak ada khasiatnya. Sebab satu hal yang patut dan wajib diingat adalah bahwa pada dasarnya obat-obatan modern sebagian besarnya disintesa, disarikan dan dibuat dari herbal atau tanaman obat.
Semoga bermanfaat.
Lihat juga :

Anda mungkin menyukai postingan ini